BANYUWANGI - Dua hari dikabarkan hilang, seorang pencari ikan ditemukan tewas tersangkut batu di Sungai Simbar, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki ini sempat menggegerkan warga sekitar, Senin (4/2/2024).
Kapolsek Cluring AKP Abdul Rahman mengungkapkan, identitas mayat atau korban berinisial DS (34), warga Dusun Krajan RT 002 RW 003, Desa/Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. "Korban ditemukan oleh warga sekitar pukul sekitar pukul 07.30 WIB, " ungkap Kapolsek.
Menurut Abdul Rahman, korban sebelumnya dilaporkan hilang usai berpamitan menjaring ikan pada hari Sabtu 2 Maret 2024 pukul 17.00 WIB. "Sungai tempat korban menangkap ikan itu lokasinya kurang lebih satu kilometer dari rumah korban, " jelas Abdul Rahman.
Keluarga korban pada hari Minggu 3 Maret 2024, sempat mencari keberadaan korban yang tak kunjung pulang. Namun pencarian saat itu tak membuahkan hasil. Karena khawatir, pihak keluarga melapor ke Mapolsek Cluring untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban.
Warga dibantu TNI-Polri sempat mencari keberadaan korban di hari minggunya. Namun hingga malam usaha mereka tak membuahkan hasil. Pencarian terus dilakukan hingga Senin dini hari, akan tetapi korban belum juga diketemukan. Korban akhirnya berhasil ditemukan setelah tim pencarian melakukan penyisiran di Sungai Simbar. Korban ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal. Selanjutnya kita dievakuasi dan dibawa menggunakan ambulans ke Puskesmas Benculuk untuk dilakukan pemeriksaan luar, " tambah Abdul Rahman.
Selain melakukan evakuasi, pihak kepolisian juga mengorek keterangan dari keluarga bersangkutan. Hasilnya, korban memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. "Tidak menutup kemungkinan korban pada saat menjaring ikan terjatuh atau terpeleset. Sehingga mengakibatkan korban terseret arus sungai, " imbuh Kapolsek.
Dengan ditemukannya korban hilang dalam keadaan meninggal dunia, pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas atas kepergian korban dan membuat surat pernyataan menolak auptopsi. "Jenazah korban sudah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk segera dilakukan proses pemakaman, " pungkas perwira polisi degan balok tiga dipundak. (***)